Analisis Komoditas Unggulan Terhadap Keberlanjutan Masyarakat Petani di Desa Mendabe Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara
Abstract
Sejak tahun 2002 Departemen Pertanian RI memperkenalkan kembali konsep agropolitan sebagai bentuk implementasi dari pembangunan sistem agribisnis yang dikaitkan dengan pelaksanaan otonomi daerah. Pada awalnya Departemen Pertanian bersama-sama Pemerintah Daerah mengembangkan 8 lokasi (kabupten) sebagai pilot proyek, kemudian berkembang menjadi 24 kabupaten. Pengembangan kawasan agropolitan sebagai implementasi spasial dan sistem agribisnis, didasarkan pada teori ekonomi yakni teori ekonomi lokasi (economic of location) dan teori skala ekonomi (economics of scale). Perumusan Masalah dalam penelitian ini yaitu: 1) Apakah aspek sosial berpengaruh terhadap pembangunan agropolitan berkelanjutan, 2) Apakah aspek ekonomi berpengaruh terhadap pembangunan agropolitan berkelanjutan, 3) Apakah aspek lingkungan berpengaruh terhadap pembangunan agropolitan berkelanjutan, 4) Apakah aspek kelembagaan berpengaruh terhadap pembangunan agropolitan berkelanjutan. Lokasi penelitian adalah didesa Mendabe dan Batumbulan Kecamatan Babussalam dimana daerah ini memiliki Usaha tani sayuran dataran tinggi di Kabupaten Aceh Tenggara. Waktu pelaksanaan penelitian yaitu 3 bulan terhitung sejak dilakukannya penelitian pada bulan Mei 2016. Hasil Penelitian ini adalah Aspek Ekonomi paling berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembangunan agropolitan berkelanjutan, Aspek Sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembangunan agropolitan berkelanjutan, Aspek Lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembangunan agropolitan berkelanjutan, Aspek Petani berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembangunan agropolitan berkelanjutan.
Kata Kunci: Komoditas Unggulan, Agropolitan, Usahatani , Keberlanjutan
Full Text:
Tidak berjudul (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.32672/jsa.v7i2
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed by :